TUGAS
KELOMPOK
“GORDON
ALLPORT”
Ditujukan Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Teori Kepribadian
Dosen Pengampu
Faisaluddin, M.Pd
Disusun Oleh :
1.
Anisah
1114500069
2.
Novi Damayanti 1114500028
3.
Hazby 11145000
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN
KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa. Atas limpahan rahmat serta hidayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah tepat pada waktunya. Makalah ini
berisikan tentang “Teori Kepribadian menurut Gordon Allport”.
Dalam penyusunan makalah ini penulis sudah berusaha
semaksimal mungkin, namun kesempurnaan hanya milik Tuhan. Penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca yang membangun dengan kesempurnaan pembuatan
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
bagi semua pihak atau pembaca.
Tegal,
02 Juni 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman Judul ...................................................................................................................... 1
Kata Pengantar ..................................................................................................................... 2
Daftar Isi................................................................................................................................
3
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang......................................................................................................
4
B.
Rumusan Masalah.................................................................................................
4
C.
Tujuan .................................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN
A.
Biografi Gordon Allport ...................................................................................... 6
B.
Pendekatan Allport Terhadap Teori Kepribadian ................................................ 7
C.
Ciri-Ciri Kepribadian yang Matang Menurut Allport .......................................... 9
D.
Komponen Kepribadian ....................................................................................... 10
E.
Struktur Kepribadian ............................................................................................ 11
F.
Dinamika atau Proses Kepribadian ....................................................................... 16
G.
Perkembangan Kepribadian ................................................................................. 17
H.
Psikopatologi dan Perubahan Perilaku ................................................................. 19
I. Assesment dan Riset ............................................................................................ 20
J. Isu-Isu Penting dalam Kepribadian Menurut
Allport .......................................... 21
K.
Kelebihan dan Kekurangan ................................................................................. 23
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan...........................................................................................................
25
B.
Saran .................................................................................................................... 25
C.
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 26
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Secara umum teori Allport memberi definisi yang
positif terhadap manusia, teori Allport itu telah membantu manusia untuk
melihat diri sendiri sebagai mahkluk yang baik dan penuh harapan. Hal tersebut
terlihat dari teorinya, yaitu” gambaran kodrat manusia adalah positif, penuh
harapan dan menyanjung-nyanjung”. Memandang satu pribadi positif dan apa adanya
merupakan salah satu definisi pribadi sehat, inilah kelebihan dan kekuasan dari
teori Allport.
Kepribadian manusia menurut Allport adalah
organisasi yang dinamis dari system psikofisik dalam individu yang turut
menentukan cara-caranya yang unik atau khas dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
Kemudian Allport juga berpendapat bahwa kepribadian
yang neurotis dan kepribadian yang sehat merupakan hal yang mutlak terpisah.
Namun dalam hal ini tang menjadi kelebihan Allport adalah tentang antisipasi,
Dalam teori Allport antisipasi adalah penting untuk menentukan siapa dan apakah
kita ini, dalam membentuk identitas diri kita.
Dalam teori Allport
juga memandang bahwa kesehatan psikologis adalah melihat ke depan, tidak
melihat ke belakang, dapat dikatakan bahwa seluruh teori yang dikemukakan oleh
Allport ini sangat bertentangan dengan teori-teori yang dikemukakan oleh Freud.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaaimana biografi dari tokoh Gordon
Allport ?
2.
Bagaimana isi dari teori kepribadian
menurut Gordon Allport ?
3.
Apa kelebihan dan kekurangan dari teori
kepribadian menurut Gordon Allport ?
C. Tujuan
1.
Mengetahui biografi dari tokoh Gordon
Allport.
2.
Mendeskripsikan isi dari teori
kepribadian menurut Gordon Allport.
3.
Menjelaskan kelebihan dan kekurangan
dari teori kepribadian menurut Gordon Allport.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Biografi
Gordon Allport
Allport lahir pada 11 november 1897, di Montezuma,
Idiana sebagai anak keempat dari pasangan
John E. Allport dan Nellie Wise Allport.Kehidupanya ditandai oleh
ketaatan agama Protestan.Saat Gordon berusia 6 tahun, keluarganya telah
berpindah sebanyak tiga kali sampai akhirnya menetap di Cleveland, Ohio.
Allport mengembangkan minat awal pada pertanyaan-pertanyaan religius dan
filosofis serta mempunyai lebih banyak fasilitas untuk membaca dari pada
bermain.
Pada tahun 1915, Alport masuk ke Harvard mengikuti jejak
kakaknya yaitu Floyd yang lulus 2 tahun sebelumnya dan merupakan asisten
sarjana di jurusan psikologi. Dalam autobiografinya, Gordon Allport (1967)
menuliskan “ hampir semalam, saya telah berubah. Nilai-nilai moral dasar saya
pastinya telah dibentuk dari rumah. Masuknya Alport ke Harvard, juga menandai
awal dari 50 tahun hubungannya dengan universitas tersebut. Saat menerima gelar
sarjana psikologi dan ekonomi pada tahun 1919 ia masih tidak yakin dengan
karirnya dimasa depan. Ia telah mengikuti kuliah psikologi dan etika sosial dan
kedua ilmu tersebut memberikan kesan mendalam baginya. Saat diberikan
kesempatan untuk mengajar diturki, ia melihat sebagai suatu kesempatan untuk
mengetahui apakah ia akan menikmati menjadi pengajar. Ia melewatkan tahun tahun
akademisnya antara tahun 1919-1920 di Eropa dengan mengajar bahasa inggris dan
sosiologi di Robert College di Istambul.
Penghargaan yang didapatkan Alport pada masa
kariernya cukup banyak antara lain :
1) Pada
tahun 1939 ia diangkat sebagai ketua American Psychological Association (APA).
2) Pada
tahun 1963 ia menerima penghargaan Gold medal Award dari APA.
3) Pada
tahun 1964 ia menerima penghargaan Distinguished Scientific Contribution Award
dari APA.
4) Pada
tahun 1966 ia diberikan kehormatan sebagai Richard Clarke Cabot Profesor of the
Social Ethics yang pertama di Harvard.
Pada 9 oktober 1967, Allport yang merupakan perokok
berat dan ia meninggal karena kanker paru-paru.
B. Pendekatan Allport Terhadap Teori
Kepribadian
Menurut Allport kepribadian adalah sesuatu yang
terorganisasikan dan terpolakan. Kepribadian bukanlah pengorganisasian yang
statis, dia terus bertumbuh atau berubah. Istilah “psikofisik” menekankan
pentingnya aspek-aspek kepribadian yang sifatnya psikologis sekaligus fisik.
Kepribadian bukan hanya topeng yang kita kenakan, tidak juga hanya sekedar
perilaku. Dia mengacu kepada individu di belakang tampilan, pribadi di belakang
tindakan. Dengan istilah “karakteristik” Allport berharap dapat menunjukkan
“individualitas” atau “keunikan”.
Definisi komprehensif Allport tentang kepribadian
ini menunjukkan bahwa manusia adalah produk sekaligus proses yang memiliki
sejumlah struktur yang berorganisasikan, sementara di waktu yang sama memiliki
kemampuan untuk berubah. Ringkasnya, kepribadian bersifat fisik sekaligus
psikologis mencakup perilaku yang tampak dan pikiran yang terungkap.
a.
Peran dari motivasi
Allport menekankan
pentingnya motivasi yang di sadari. Penekanannya terhadap motivasi yang
disadari ini bermula dari pertemuannya dengan Freud di Wina dan reaksi
emosionalnya terhadap pertanyaan Freud: “Andakah anak kecil itu?”. Respon Freud
mengandung implikasi bahwa tamunya yang berusia 22 tahun itu secara tak sadar
membicarakan kemuakannya sendiri terhadap kebersihan saat mengisahkan cerita
tentang anak kecil yang suka kebersihan. Jika Freud mengasumsikan sebuah
pemaknaan bawah sadar yang melandasi cerita anak kecil, Allport cenderung
menerima pernyataan diri apa pun adanya.Namun begitu, Allport (1961) tidak
mengabaikan eksistensi atau bahkan pentingnya proses bawah sadar.
b.
Ciri pribadi yang sehat
Gordon Allport (1937)
membuat hipotesis tentang sifat-sifat kepribadian yang dewasa. Beberapa asumsi
umum di butuhkan agar kita bisa memahami konsepsi Allport tentang pribadi yang
dewasa :
1)
Pribadi yang dewasa secara psikologis
dicirikan oleh sikap proaktif, yaitu tidak hanya bereaksi kepada stimuli
eksternal, tetapi juga sanggup bertindak dengan sadar terhadap lingkungannya
dengan cara-cara yang baru dan inovatif, sehingga lingkungan pun bereaksi
kepada mereka juga.
2)
Kepribadian yang dewasa tampaknya lebih
termotivasikan oleh proses-proses sadar dari pada kepribadian yang terdistorsi,
menjadikan mereka lebih fleksibel dan mandiri dari pada pribadi sehat yang
masih terus di dominasioleh motif-motif bawah sadar yang mncul dari
pengalamanmasa kanak-kanak. Individu yang sehat secara psikologis adalah
pribadi unik bukan karena tidak pernah berbuat kekeliruan dan kesalahan.
6 kriteria bagi kepribadian yang dewasa
:
1)
Perluasan konsep diri, pribadi yang
dewasa terus berusaha mengidentifikasikan dan berpartisipasi dalam
peristiwa-peristiwa di luar diri mereka
2)
Pribadi yang dewasa dicirikan oleh
“hubungan hangat dirinya dengan orang lain”, mereka memiliki kemampuan untuk
mencintai orang lain dengan cara yang intim dan penuh kasih
3)
Rasa aman emosional atau penerimaan
diri, individu yang dewasa menerima diri apa adanya dan memiliki apa yang
Allport (1961) muatan emotif (emotional poise).
4)
Pribadi yang sehat secara psikologi
memiliki persepsi yang realistis tentang lingkungan sekitarnya.
5)
Kedalaman wawasan dan humor, pribadi
dewasa mengenal dirinya sehingga tidak perlu melimpahkan kesalahan dan
kelemahan mereka kepada orang lain
6)
Kedewasaan adalah memiliki filsafat
hidup yang menyatukan, pribadi yang sehat memiliki konsep yang jelas tentang
tujuan hidup
C. Ciri-Ciri Kepribadian yang Matang
Menurut Allport
Menurut Allport, faktor utama tingkah lalu orang
dewasa yang matang adalah sifat-sifat yang terorganisir dan selaras yang
mendorong dan membimbing tingkah laku menurut prinsip otonomi fungsional.
Kualitas
Kepribadian yang matang menurut allport sebagai berikut :
1.
Ekstensi sense of self
-
Kemampuan berpartisipasi dan menikmati
kegiatan dalam jangkauan yang luas.
-
Kemampuan diri dan minat-minatnya dengan
orang lain beserta minat mereka.
-
Kemampuan merencanakan masa depan
(harapan dan rencana)
2.
Hubungan hangat/akrab dengan orang lain
Kapasitas intimacy
(hubungan kasih dengan keluarga dan teman) dan compassion (pengungkapan
hubungan yang penuh hormat dan menghargai dengan setiap orang).
3.
Penerimaan diri
Kemampuan untuk
mengatasi reaksi berlebih hal-hal yang menyinggung dorongan khusus (misal:
mengolah dorongan seks) dan menghadapi rasa frustasi, kontrol diri, presan
proporsional.
4.
Pandangan-pandangan realistis, keahlian
dan penugasan
Kemampuan memandang
orang lain, objek, dan situasi. Kapasitas dan minat dalam penyelesaian masalah,
memiliki keahlian dalam penyelesain tugas yang dipilih, mengatasi berbagai
persoalan tanpa panik, mengasihani diri, atau tingkah laku lain yang merusak.
5.
Objektifikasi diri: insight dan humor
Kemampuan diri untuk
objektif dan memahami tentang diri dan orang lain. Humor tidak sekedar
menikmati dan tertawa tapi juga mampu menghubungkan secara positif pada saat
yang sama pada keganjilan dan absurditas diri dan orang lain.
6.
Filsafat Hidup
Ada latar belakang yang
mendasari semua yang dikerjakannya yang memberikan tujuan dan arti. Contohnya
lewat agama. Untuk memahami orang dewasa kita membutuhkan gambaran tujuan dan
aspirasinya. Tidak semua orang dewasa memiliki kedewasaan yang matang. Bisa
saja seseorang melakukan sesuatu hal tanpa tahu apa yang ia lakukan.
D. Komponen Kepribadian
Menurut Gordon W. Allport, kepribadian adalah
sesuatu yang unik dan dimiliki masing-masing pribadi. Ia mengatakan bahwa
manusia itu dipengaruhi oleh kesadarannya yang meliputi 3 komponen berikut :
1.
Dynamic Organization
Komponen
ini menyatakan bahwa kepribadian itu mengalami perkembangan dan perubahan
2.
Psychophysical System
Komponen
ini menyatakan bahwa kepribadian bukan hanya suatu hal yang tersirat namun
kepribadian adalah hal yang nyata dan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
terpisahkan.
3.
Determine
Komponen
ini menyatakan bahwa kepribadian bukan hanya suatu konsep namun ia dapat
mengerjakan sesuatu dan mempengaruhi tingkah laku seseorang.
E. Struktur Kepribadian
Traits adalah kunci dalam mendefinisikan strukur
kepribadian menurut Allport.. Allport berpendapat bahwa pengertian-pengertian
kebiasaan, traits, sikap, diri (self) dan kepribadian itu masing-masing
bermanfaat dan berbeda satu sama lain. Allport menekankan pada trait, di mana
ia menyatakan bahwa intensi itu berbeda dari attitude. Teori-teori Allport
kemudian dinamakan “trait psychology”.
Di sisi lain, tanggapan Allport mengenai temperamen
juga berbeda dan mendetail. Bagi Allport temperamen adalah konstitusi kejiwaan
atau bagian dari jiwa yang melalui darah dan memiliki hubungan dengan jasmaniah
/ biologis dan bersifat hereditas, termasuk juga mudah tidaknya terkena
rangsangan emosi, kekuatan serta kecepatan bereaksi, kualitas kekuatan suasana
hatinya, segala cara daripada fluktuasi dan intensitat suasana hati; gejala ini
tergantung kepada faktor konstitusional.
Pada akhirnya, kontribusi terbesar Allport adalah
teorinya mengenai Trait. Ia mengklasifikasikan beberapa trait, dan merevisinya
menurut perkembangan teorinya sendiri. Dia berhasil membedakan antara trait
sebagai hal yang dimiliki setiap induvidu sebagai identitas dan attitude yang
dimiliki setiap individu. Sumbangsih terbesar Allport adalah pengembangan dan
penarikan perhatian psikolog pada kepribadian terutama dari perspektif
bagaimana individu memandang dirinya sendiri.
1.
TRAITS (PERSONALITY TRAITS)
Traits menurut teori Allport adalah proses
mental/neuropsikis yang berkapasitas dan mampu mengarahakan stimulus yang akan
menghasilkan perilaku yang adaptif atau ekspresif.
1.
Karakter Traits
Menurut Allport ada
beberapa karakteristik traits :
-
nyata dan benar-benar ada di setiap
individu, bukan hanya sekadar label dan sebutan (claim)
-
menjadi kausal (sebab) dari suatu
perilaku yang biasanya terjadi
-
empiris (bisa di identifikasi indra)
-
masing masing salaing berkorelasi
-
fleksibel dan berubah sesuai
situasi(versatilitas)
2.
Individual Traits dan Common Traits
Berdasarkan teorinya
mengenai distifikasi antara Trait dan Attitude, Allport kemudian
mengklasifikasikan traits dalam 2 bentuk :
1) Individual
Traits : keunikan pada seseorang dan menunjukkan karakter mereka.
2) Common
Traits : perilaku yang dilakukan oleh
sejumlah manusia, misalnya sebagai bagian dari budaya.
3.
Personal Dispositions
Allport merevisi
beberapa teori sebelumnya (dalam terminologi) . personal dispositions artinya
dimana perilaku tidak memiliki intensitas dan signifikansi yang sama.
-
Cardinal
traits adalah sifat yang berperan besar dalam kehidupan
dan trait yang kuat
-
Central
traits adalah sifat yang lebih umum dan khas yang menonjol
dari perilaku manusia itu sendiri.
-
Secondary
traits adalah sifat yang lebih spesifik dan tidak terlalu
mendeskripsikan kepribadian. Sifat ini berfungsi lebih terbatas, khusus pada
respons yang didasarnya serta perangsang tertentu dan tidak konsisten.
-
Habit
(kebiasaan) adalah respon yang tidak
fleksibel dan spesifik terhadap suatu stimuli, bisa bergabung/dikombinasikan
dengan trait lain.
-
Attitudes
(sikap) adalah makna yang hampir sama dengan traits, kecuali bahwa attitudes
memiliki objek tertentu yang lebih spesifik, dan melibatkan pertimbangan dan
evaluasi baik positif maupun negatif (baik mendukung atau menolak).
Perbedaan antara sifat (trait) dan sikap (Attitude)
termasuk sulit dalam teori Allport. kedua-duanya itu adalah respons dan
memiliki kekhasan, selain itu keduanya juga dapat memulai atau membimbing
tingkah laku hal ini juga diperngaruhi hasil dari faktor genetis-genetis dan
belajar. Namun kalau diteliti terdapat perbedaan antara kedua hal tersebut.
SIKAP (ATITUDE)
|
SIFAT (TRAIT)
|
-
Berhubungan dengan suatu objek
|
-
Tidak berhubungan dengan suatu
objek
|
-
Cenderung berlingkup kecil
|
-
Sifat yang hamper selalu besar
dan ruang lingkup yang luas
|
-
Dapat berbeda-beda dari yang
khusus ke lebih umum
|
-
Selalu bersifat umum
|
-
Biasanya memberikan penilaian
(menerima atau menolak)
|
-
Tidak memberikan penilaian
|
2.
INTENSI
Penyelidikan mengenai intensi atau keinginan
individu mengenai masa depan lebih penting daripada kejadian di masa lalu
(Allport). Istilah intensi menurut Allport meliputi beberapa pengertian :
-
Harapan -harapan
-
Keinginan -keinginan
-
Ambisi
-
Cita -cita
-
Niat untuk melakukan sesuatu.
Dalam hal inilah terlihat jelas perbedaan Allport
dengan lain-lain ahli teori kepribadian dewasa ini. Teori Allport menunjukkan,
bahwa apa yang akan dicoba dilakukan oleh seseorang merupakan kunci dan hal
terpenting bagi apa yang dikerjakannya sekarang. Jadi kalau dewasa ini, banyak
ahli yang mengutamakan masa lampau, maka pendapat Allport itu mirip sekali
dengan pendapat Adler dan Jung; walaupun tidak ada alasan untuk mengatakan
adanya pengaruh dari mereka ini.
3.
TYPE
Allport membedakan antara sifat dan type. Menurut
Allport, orang dapat memiliki suatu sifa, tetapi tidak dapat memiliki sesuatu
type. Type adalah konstruksi ideal si pengamat, dan seseorang dapat disesuaikan
dengan type itu tetapi dengan konsekuensi diabaikan sifat-sifat khas
individuilnya. Sifat dapat mencerminkan sifat khas pribadi sedangkan type lebih
menyembunyikannya. Jadi bagi Allport, type menunjukkan perbedaan-perbedaan
buatan yang tidak begitu cocok dengan
kenyataan, sedangkan sifat adalah refleksi sebenarnya daripada yang sebenar-benar
ada.
4.
PROPARIUM
Proprium adalah istilah yang diciptakan Allport yang
mengindikasikan semua fungsi self atau
ego. Hal ini juga disebut fungsi proprium (propriate function) daripada
kepribadian. Fungsi tersebut adalah kesadaran jasmani, self identity,
self-esteem, self extention, rational thinking, self image, propriate stiving,
dan fungsi mengenal. Semua itu bagian-bagian yang vital daripada kepribadian.
Proprium tidak dibawa sejak lahir tetapi berkembang didalam perkembangan individu. Allport menggunakan
kata proprium daripada self karena lebih mudah dipahami sebagai sifat atau
fungsi kepribadian secara umum.
Ada
tujuh aspek dalam perkembangan proporium
:
1) Bodily
Self : tahap 1-3.Pada 3 tahun pertama, bayi menjadi lebih peduli terhadap keberadaan dirinya dan membedakan
tubuhnya dari objek-objek yang ada disekitarnya.
2) Self
Identity : anak-anak membuktikan dan menemukan identitas mereka tetap terlepas
dari perubahan di lingkungan mereka.
3) Self-esteem
: anak-anak mulai bangga pada prestasi (pencapaian) yang mereka raih.
4) Extension
of self : tahap ke 4-5. umur 4 sampai 6 tahun. Pada masa ini anak mengakui
objek-objek yang ada di sekitarnya dan orang-orang disekitar lingkungan mereka.
5) Self-image
: anak-anak mengembangkan gambaran aktual dan idealis dalam diri mereka dan
perilaku mereka serta menjadi lebih peduli terhadap kepuasan (atau
ketidakpuasan) terhadap harapan Orangtua.
6) Self
as a rational coper : tahap 6. Umur 6-12 tahun, anak-anak mulai
mengapli-kasikan alasan dan pengetahuan untuk mencapai solusi terhadap masalah
yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.
7) Propriate
striving : tahap 7. pada masa remaja awal (sebelum teenage) mulai membentuk tujuan jangka panjang dan rencana.
F. Dinamika atau Proses Kepribadian
Allport menekankan bahwa pengaruh keberadaan
seseorang pada masa sekarang tidak hanya ada di dalam teori kepribadiannya
tetapi juga ada dalam pandangan motivasinya. Dia juga menegaskan bahwa
kehidupan masa lalu atau masa lampau tidak lagi dapat menjelaskan perilaku
seseorang kedepannya, kecuali hanya sebagai motivasi saja. Sehingga allport
hanya terfokus kepada kehidupan individu di masa depan ketimbang dimasa lalu.
Allport menentang teory Freud yang terfokus pada
alam bawah sadar seseorang. Menurut Allport proses kognitif seseorang juga
memiliki peran penting, yang mana suatu rencana dan tujuan seseorang dibuat
secara sadar. Sehingga ia menyimpulkan bahwa kehidupan di masa lalu tidak ada
hubungan dan sangkutpautnya dengan kehidupan mendatang dari tiap individu,
kehidupan masa lalu itu hanya sebagai motivasi atau dukungan kearah yang lebih
baik.
Kemudian Allport juga menjelaskan proses dari
kepribadian itu dalam sebuah konsepnya, “functional autonomy”. Konsep ini
menjelaskan bahwa motif kematangan, kesehatan emosional seseorang tidak
terhubung secara fungsional kepada pengalamannya di masa lalu sejak ia lahir.
Dari konsep tersebut dapat diketahui bahwa allport berpendapat bahwa motivasi
dari tiap individu itu bersifat independent dan tidak terikat atau terhubung
dengan hal yang lainnya.
Konsep ini terdiri atas dua level fungsi otonom,
yaitu Perseverative functional autonomy dan Propriate functional autonomy. Perseverative
functional autonomy merupakan level yang dasar, berkaitan dengan perilaku
seseorang yang sudah menjadi kegiatan rutin, seperti kecanduan atau tindakan
fisik yang berulang. Contohnya : perokok. Propriate functional autonomy
merupakan level yang lebih penting ketimbang level Perseverative functional
autonomy dan penting untuk pemahaman motivasi dewasa dihubungan pada
nilai-nilai, self-image, dan gaya hidup.
Selain itu, terdapat tiga prinsip pada level
propriate functional autonomy, yaitu:
1.
Organizing the energy level, menjelaskan
bagaimana kita memperoleh motif baru
2.
Mastery and competence, mengacu pada
level yang mana akan kita pilih untuk memuaskan motif
3.
Propriate patterning, menjelaskan
perjuang (usaha) terhadap konsistensi dan integrasi kepribadian
G. Perkembangan Kepribadian
Menurut Allport perkembangan kepribadian manusia
akan selalu berubah-ubah seiring berjalannya waktu.
3
Fase perkembangan Allport :
1.
Masa Anak – Anak
Masa ini dimulai dari masa neonatus yang
menjadi awal perkembangan dari kepribadian anak. Pada masa perkembangan ini
anak mulai bisa melakukan gerakan refleks yang belum bisa dibedakan. Ekspresi
emosi anak pada masa ini cenderung monoton dan akan mengalami perkembangan
sesuai dengan masa yang dilewatinya.
2.
Masa Transformasi Anak – Anak
Pada masa ini, perkembangan kepribadian
seseoarang akan terlihat dari :
-
Diferensiasi
-
Integrasi
-
Pematangan
-
Belajar
-
Kesadaran (sugesti)
-
Harga diri
-
Inferioritas ataupun kompensansi
-
Mekanisme psikoanalitis
-
Otonomi fungsional
-
Reorintasi mendadak trauma
-
Objektivitas
-
Insting
-
Humor
-
Pandangan hidup
3. Masa
Dewasa
Merupakan
masa terpenting dalam perkembangan kepribadian seseorang. Masa – masa ini
sangat menentukan bentuk kepribadian seseorang melalui tingkah laku yang
ditujukannya.
Menurut Allport, seseorang
dikatakan dewasa, jika :
- Mulai
bisa memproyeksikan kebutuhannya tidak hanya untuk masa sekarang tapi untuk
masa yang akan datang (extension self).
- Mulai
mengenal apa yang diinginkannya dan yang menjadi kebutuhannya serta mengerti
akan hal – hal yang bisa memberikan kesenangan pada dirinya (insight &
humor).
- Mengerti
arti dan tujuan hidup yang dijalaninya, mulai memiliki pandangan hidup atau
filsafat hidup yang terus dipertahankan.
Pada masa perkembangan kepribadian, unsur religius
menjadi unsur yang sangat penting untuk membentuk kepribadian seseorang.
H. Psikopatologi dan Perubahan
Perilaku
Psikopatologi adalah bidang yang mempelajari
patologi / kelainan dari proses kejiwaan. Bagi Allport, pribadi yang sehat dan
matang adalah orang yag terus menerus dalam kondisi berubah (becoming), sedang
pribadi yang tidak sehat adalah mereka yang perkembangannya berhenti. Allport
setuju dengan Freud bahwa perkembangan individu dapat terpenjara sebagai akibat
kesalahan hubungan dengan orangtua, khususnya dengan ibunya pada awal masa
kanak-kanak . Semua orang membutuhkan keamanan dan perlindungan ,dan kekurangan
cinta dan kasih sayang dapat berdampak buruk dan berjangka lama terhadap
pertumbuhan .
Untuk mengatasi kekurangan itu, Allport berpendapat
orang harus dapat merasa “diterima dan dikehendaki oleh terapis, keluarga dan
masyarakatnya”. Orang harus merasa dicintai dan belajar mencintai
.Menurutnya,”bentuk terbaikdari terapi adalah memberri cinta dan menerima cinta
.”
Tetapi itu hanya satu sisi dari gambaran manusia
dari gambaran manusia . Ada banyak orang yang memilki latarbelakang rasa aman
dan cinta ternyata belakangan menjadi neurotik . Walaupunn latar belakang
keamanan dan cinta membuat mereka bebas berkembang ,masalah lain muncul merusak
. Orang mendapat tekanan untuk menyesuaikan diri dengan masyarakat normal, dan
sering penyesuaian itu menghalangi pertumbuhan yang positif . Ini terjadi
karena masyarakat sendiri sedang sakit . Kondisi masyarakat yang penuh
ketidakadilan, hipokrit (munafik) perang, perbedaan kelas sosial, adalah
potensial berbenturan dengan aspirasi pribadi.
Dampaknya bisa muncul perbatasan perluasan diri ,
gambaran diri yang menyimpang , lumpuhnya usaha menjadi propiate, dan sikap
tidak toleran kepada kelompok lain. Mereka juga menilai dirinya dan tujuan
hidupnya berdasarkan nilai-nilai orang lain. Tugas–tugas terapi menurut Allport
adalah membantu mereka menyadari sumber-sumber yang melencengkan tujuan
hidupnya, dan membantu mereka mencapai kematangan dan kesejahteraan.
- Assesment dan Riset
Allport menggunakan Personal Document Technique yang
merupakan metode untuk mengetahui kepribadian yang melibatkan catatan-catatan
harian, atau rekaman pembicaraan dengan subjek yang diteliti.
- Nilai (Value)
Pada tahun 1920 seorang ahli bernama Eduard Spranger
mengadakan penelitian mengenai minat dan motif, dengan meneliti nilai-nilai
yang dimiliki individu tersebut. Allport sependapat dengan Spranger bahwasanya
setiap individu memiliki nilai-nilai dalam kehidupannya, yang berbeda tingkat
dominansinya, yang akan mempengaruhi kepribadiannya.
1)
Nilai teoritis
2)
Nilai ekonomis
3)
Nilai estetika
4)
Nilai sosial
5)
Nilai politis
6)
Nilai religious
- Perilaku
Allport membedakan perilaku menjadi expressive
behavior dan coping behavior. Coping behavior adalah perilaku yang dilakukan
dengan terencana, secara sadar dan dilakukan untuk tujuan tertentu. Sementara
expressive behavior adalah perilaku yang umumnya muncul secara spontan, kadang
susah untuk dirubah, tujuannya tidak jelas dan terencana seperti coping
behavior. Misalnya, ketika seorang dosen mengajar dia akan memiliki copig
behavior (mengajar berdasarkan urutan materi yang disediakan), sementara dalam
proses penyampaian materi dosen akan banyak melakukan gerakan, bahasa tubuh,
intonasi suara yang berubah-ubah yang tidak bisa dielakkan. Hal ini merupakan
perilaku spontan yang secara tidak langsung menggambarkan elemen kepribadian
yang dimiliki dosen tersebut.
- Isu-Isu Penting dalam Kepribadian Menurut Allport
Allport me-review 50 definisi kepribadian yg berbeda
sebelum akhirnya menawarkan definisinya sendiri “Personality is dynamic
organization with in the individual of those psychophysical systems that
determine his characteristic behavior and thought”.
- Uniqueness VS Universality
Allport mendapatkan insight dan ide dari berbagai
macam pendekatan untuk membentuk teori kepribadian yang eklektif dimana ia
memandang individu adalah unik dan berfungsi secara dinamis. Yang paling
membedakan Allport dengan teoritikus kepribadian lain adalah keunikan individu
dapat dijelaskan dengan trait yang menjadi karakter setiap individu.
Kepribadian tidak bersifat universal, tapi spesifik dan unik untuk tiap
individu. Allport percaya setiap orang memiliki keunikan. Meskipun sifat-sifat
umum mengkonotasi beberapa prilaku universalitas, ciri-ciri individu atau
disposisi pribadi menentukan dan menggambarkan alam kita lebih tepatnya.
- Nature VS Nurture
Keturunan dan lingkungan adalah hal yang
mempengaruhi kepribadian. Gordon Allport
memandang Latar belakang genetik bertanggung jawab untuk porsi yang signifikan
dari kepribadian. Individu adalah produk dari pembentukan hereditas dan
lingkungan. Hereditas menyediakan materi mentah lalu membentuk (berkembang atau
berkurang) sesuai kondisi lingkungan. Contohnya seperti kondisi fisik,
inteligensi, temperamen. Temperamen adalah irama emosi. contohnya bagaimana
respon individu terhadap stimulasi juga fluktuasi & intensitas mood.
Persediaan dasar fisik, temperamen dan kecerdasan. Bahan-bahan baku tersebut
kemudian dibentuk oleh pengalaman dan belajar.
- Freewill VS Determinisme
Menurut pandangan allport tentang kepribadian,
individu diberikan kebebasan dalam memilih masa depan mereka juga mengakui
bahwa banyak dari perilaku kita ditentukan oleh sifat-sifat dan kecenderungan
pribadi. Setelah ini terbentuk, mereka sulit untuk mengubah.
- Growth Vs Eqilibrium
Allport tidak percaya teori-teori yang lebih tua
untuk kepribadian yang memperbolehkan pertumbuhan bagi seseorang. Psikoanalisis
dan berbagai teori belajar yang pada dasarnya adalah teori homeostatik,
ataureaktif, karena mereka melihat orang-orang termotivasi terutama oleh
kebutuhan untuk mengurangi ketegangan dan kembali kekeadaan keseimbangan,
tetapi Allport percaya bahwa teori kepribadian yang memadai harus memungkinkan
untuk perilaku proaktif. Orang harus dipandang sebagai sadar bertindak di
lingkungan mereka dengan cara yang memungkinkan pertumbuhan menuju kesehatan
psikologis.
- Past Vs Present
Berbagai faktor yang berbeda berkontribusi terhadap
motivasi individu, penggerak sekarang, dan peristiwa masa lalu. Jika orang
memiliki tujuan di satu tempat akan berpikir, bertindak dan mencari beberapa
resolusi damai dan merasa istimewa cara sendiri. Sebagai contoh, motivator seperti
prestasi, kekuatan dan keintiman akan memberikan motivasi individu. Motif
lainnya akan menjadi pengaktualisasian diri, ini bukanlah motif defisit, tetapi
pertumbuhan motif dan ini menanamkan re-enforcement positif yang dapat menjadi
lebih dari satu set untuk dilakukan.
Allport percaya bahwa sesuatu didorong oleh
pengalaman sekarang bukannya pengalaman masa lalu. Allport juga percaya itu,
karena individu memiliki waktu dalam hidup, untuk memahami diri sendiri lebih
baik dan menyadari apa yang ia lakukan serta mengapa hal itu dilakukan. Allport
dengan jelas melihat pola perilaku yang dihasilkan dari individu menjadi
reaktif dan proaktif. Ia menemukan bahwa pencipta terjadi karena lingkungan di
mana seseorang hidup. Tapi di sisi lain, Allport mengatakan bahwa teori-teori
yang lebih tua tidak memberikan hasil seperti mengapa satu menjadi termotivasi
dan tidak memungkinkan untuk prospek pertumbuhan.
- Kelebihan dan Kekurangan
- Kelebihan
-
Tidak terpacu pada masa lalu.
-
Memandang manusia sebagai manusia yang
unik.
-
Melakukan penyelidikan kualitatif dan
mengutamakan dorongan sadar.
-
Pemikirannya yang teliti dan sistematis
sehingga dapat mempersatukan gagasan dari beberapa tokoh.
- Kekurangan
Kekurangan Allport pada persamaan formal sehingga
tidak memadai untuk banyak penelitian, gagal menunjukkan konsep pokok yaitu
fungsi otonomi, mengasumsikan adanya diskontinuitas antara hewan-manusia, masa
kanak-kanak dan dewasa, normal dan abnormal, menekankan keunikan kepribadian,
memberikan perhatian yang terlalu sedikit pada pengaruh sosial, dan faktor
situasioanal, serta menggambarkan manusia pada gambaran terlalu positif.
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Allport adalah salah satu teoritikus yang benar
tentang banyak hal dan mampu melampaui zamannya. Teorinya adalah salah satu
teori humanistic paling awal dan berpengaruh besar pada teoritikus-teoritikus
besar lainnya.
Namun kelemahan teorinya adalah penggunaan sifat
yang menyebabkan tidak diterimanya dia di kalangan behavioris, yang memang
tidak mau mengkaji apa pengertian dasar yang diberikan allport pada kata ini.
Tapi itulah kelemahan psiologi secara umum dan
terutama psikologi kepribadian, mengabaikan masa lalu, teori dan
penelitian-penelitian orang lain.
- Saran
Adapun makalah ini yang kami buat, kami sadari
adalah kurang dari kata sempurnanya, jadi sangat diharapkan adanya masukan
berupa saran dan kritik agar tulisan ini menjadi lebih baik lagi dan lebih
bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Alwisol.
2006. Psikologi Kepribadian. malang:
UMM Press
Alwisol.
2009. Psikologi Kepribadian Edisi
Revisi. UMM press:Malang
Sumadi.
1995. Psikologi Kepribadian. Jakarta:
raja grafindo persada
0 komentar:
Posting Komentar